Ketua Lembaga Kajian Pembangunan Pertanian dan Lingkungan (LKPPL), yang merupakan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc menggagas pertemuan Pusat Riset Indonesia dan Malaysia dalam rangka mewujudkan kolaborasi bersama menangani isu pembangunan pertanian berkelanjutan dan penanganan kemiskinan.

Hal ini mengemuka dalam pertemuannya dengan tim pusat riset dari tiga Universitas di Kuala Lumpur, Malaysia, 27-28 Juni 2024.

Pertemuan tersebut terdiri dari Prof. Emeritus Chamhuri Siwar dari Ungku Aziz Center for Development Studies (UAC) Universiti Malaya, Dr. Nordiana Moh. Idris dari Research Centre for Environment, Economic and Social Sustainability (KASES) Lestari Universiti Kebangsaan Malaysia dan Dr. Zalina dari Sustainable Consumption Research Centre of Excellence. (SCoRE) Universiti Putra Malaysia.

Yasar menyebutkan bahwa isu berkaitan dengan pembangunan pertanian berkelanjutan dan upaya pengentasan kemiskinan ini masih lagi menjadi perbincangan serius di kedua negara. Oleh sebab itu diperlukan sebuah forum sharing terkait strategi dan upaya yang sudah dijalankan oleh masing-masing negara.

Sebagai pusat riset dari berbagai bidang baik berbasis perguruan tinggi maupun lembaga swadaya masyarakat perlu berkolaborasi dalam hal ini agar dapat mendukung dan mendorong upaya pembangunan yang menerapkan konsep sustainable development.

Yasar yang juga Ketua MPW Pemuda ICMI Aceh itu berkeyakinan ada banyak temuan dari pusat riset dengan berbagai konsentrasi bidang kajian. Jika dikolaborasikan dengan baik akan memberi manfaat besar tidak hanya untuk kedua negara melainkan bagi dunia internasional sekalipun.

Forum yang bertajuk Research Center Collaboration for Sustainable Agriculture Development and Poverty Alleviation akan digelar November 2024 di Banda Aceh. Untuk penyelenggaraannya pihak LKPPL akan bekerja sama dengan beberapa pusat riset yang ada di Aceh.