Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi, meminta jajarannya agar terus sigap kawal pengembangan kopi dan memastikan penggunaan benih unggul, bermutu dan bersertifikat. Upaya strategis demi perkuat kopi Indonesia harus diwujudkan sekaligus untuk menjawab tantangan krisis pangan dan energi di masa depan. Ekspor kopi pun harus meningkatkan dan kopi kita nomor satu di dunia.
Sejalan dengan arahan Plt Mentan, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan Direktorat Jenderal Perkebunan membangun Nursery Perkebunan guna memproduksi benih kopi secara swakelola dan mendorong produsen benih mitra untuk membangun dan memproduksi benih di dalam atau sekitar Kawasan Pengembangan Kopi. Pemerintah terus berupaya agar para pekebun menggunakan benih unggulan dalam mengembangkan kopinya, nursery ini diperuntukkan untuk memudahkan pekebun menerima atau memperoleh benih secara tepat guna, sehingga bisa mengembangkan dan memperkokoh kopi nasional untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan dalam negeri,” ujar Andi Nur.
Demi menjaga ketersediaan bahan baku dan mendukung pengembangan kopi pada Kawasan Pertanian Terpadu (KPT), Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya BBPPTP Medan, melaksanakan kegiatan Perluasan Tanaman Kopi di Kabupaten Samosir seluas 50 ha dan memberikan bantuan benih sebanyak 50.000 batang dan pupuk organik sebanyak 10.000 Kg serta pupuk NPK sebesar 2.500 kg kepada kelompok tani.
Beberapa waktu lalu, Kepala BBPPTP Medan bersama Bupati Samosir, Pimpinan OPD dan Kelompok Tani melakukan penanaman benih kopi di Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Sumatera Utara.
“Bantuan benih tanaman kopi telah disalurkan kepada 4 (empat) Kelompok Tani yaitu Poktan Saut Tani, Poktan Taruli Tani, Poktan Tani Maju dan Poktan Sumber Tani( Desa Hutagalung) dan telah diterima dengan baik,” ujar Tumior Gultom Plt. Kepala Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Samosir (10/10/2023).
Tumior menambahkan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir berkomitmen dan siap melakukan pendampingan kepada pekebun, baik mulai dari produksi, penanaman, pemeliharaan hingga penyaluran, sehingga produksi tanaman kopi di Kabupaten Samosir semakin meningkat.
Pada kesempatan yang sama Kepala BBPPTP Medan Parlin Robert Sitanggang menyampaikan, pemberian bantuan benih kopi ini adalah bentuk perhatian pemerintah kepada pekebun di Kabupaten Samosir melalui Kementerian Pertanian yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya BBPPTP Medan, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan pekebun.
“Benih kopi yang disalurkan adalah benih kopi yang unggul dan bermutu serta bersertifikat oleh karena itu segera ditanam dan dirawat sebaik mungkin, dengan pendampingan atau pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir melalui pendampingan penyuluh pertanian setempat,” ujar Parlin.
Parlin juga meminta agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir dapat memberi bantuan kepada pekebun berupa pupuk dolomit untuk menetralkan PH tanah, karena kondisi tanah masih PH asam agar tanaman tumbuh lebih maksimal.
“Dalam proses budidaya tanaman kopi, jika pekebun mengalami kendala dan permasalahan di lapangan dapat berkomunikasi dan berkonsultasi dengan BBPPTP Medan dan kami siap untuk melayani,” tambah Parlin.
Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom pada kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas bantuan tanaman kopi yang telah disalurkan. “Saya berharap Kementerian Pertanian tetap memberi perhatian dan mendukung pemerintahan Kabupaten Samosir dalam pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu dengan memberikan bantuan-bantuan lainnya, saya juga meminta kepada kelompok tani agar segera dilakukan penanaman dan pemeliharaan serta berkomitmen benih kopi ini tidak diperjual belikan kembali,” harap Vandiko.
Kelompok Tani penerima bantuan turut menyampaikan terima kasih atas bantuan benih kopi yang telah diterima dan berupaya untuk melakukan budidaya tanaman kopi atau memproduksi kopi dengan baik.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dilapangan diketahui bahwa pekebun telah melakukan penanaman tanaman kopi secara bertahap. Semoga bantuan benih tanaman kopi dapat meningkatkan pendapatan dan mensejahterakan pekebun.