Bantu Petani Tauge, USK Kenalkan Penyiraman Otomatis
Bantu Petani Tauge, USK Kenalkan Penyiraman Otomatis

Tauge (Vigna radiata) merupakan kecambah yang berbahan baku dari kacang hijau. Kacang hijau yang dibudidayakan pada wadah siap untuk tumbuh dan berkembang menjadi kecambah tauge selama 3-4 hari. Agar kecambah atau tauge tumbuh dengan baik pada tahapan tersebut membutuhkan penyiraman setiap 4 jam sekali dengan durasi sekitar 3-5 menit.

Proses penyiraman dengan periode 4 jam sekali tersebut dirasa menjadi kendala yang sangat berat oleh mitra petani tauge, dimana mitra tidak bisa meninggalkan tempat usaha mereka lebih dari 4 jam, selain itu mitra juga tidak bisa istirahat seperti idealnya orang tidur normal di malam hari, pengakuan mereka dalam kurun waktu tertentu dapat mengganggu kesehatan mereka karena kurang tidur di malam hari. Oleh karena itu Tim USK melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) membangun sebuah piranti yang dapat memberikan jalan keluar (problem solving), penyiraman secara konvensional digantikan dengan sebuah teknologi penyiraman kecambah secara otomatis.

Tim PKMBP tersebut terdiri dari Dr. Muhammad Idkham, S.TP., M.Si, Dr. Muhammad Dhafir, S.T.,M.Si, dan Dr. Safrizal,S.T.,M.Si. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Gampong Lam Alue Cut Kecamatan Kutabaro Kabupaten Aceh Besar, Senin (04/12/2023) Menurut Ketua Tim Pengabdian Dr. Muhammad Idkham, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk transfer teknologi yang dapat memperbaiki mekanisme penyiraman otomatis berbasis timer untuk peningkatan efisiensi waktu dan kesejahteraan serta dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan petani tauge di desa Lam Alue Cut Kutabaro Aceh besar. “Kita berharap mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi”, ujar Idham.

Target yang ingin dicapai adalah sistem penyiraman otomatis hasil perancangan yang tepat digunakan pada penyiraman pada proses produksi tanaman tauge, dimana dapat diatur kapan waktu dimulai, durasi dan frekuensi penyiraman, sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu pengelolaan usaha mitra, peningkatan kapasitas produksi, berdampak dalam meningkatkan pendapatan usaha mitra pengabdi. Metode yang digunakan berupa pengarahan, penyuluhan dan pelatihan (training) secara tutorial, pembagian brosur dari tim pengabdi kepada mitra home industri petani tauge dalam pemasangan, penyetelan serta mengoperasikan sistem penyiraman otomatis di lapangan dilanjutkan dengan diskusi. Teknologi penyiraman otomatis hasil rancangan telah mampu bekerja dengan baik untuk kebutuhan air tanaman tauge, mesin ini dapat diatur durasi dan frekuensi waktu pemberian air selama 24 jam berbasis timer.

Mewakili kelompok mitra binaan dan sekaligus sebagai Bapak Geuchik Gampong Tgk. Ibrahim mengungkapkan bahwa pihaknya sangat merasa terbantu oleh aplikasi teknologi tepat guna yang diperkenalkan USK. Dan ini berpeluang menjadikan usaha home industry kami lebih maju dan berkembang ke depan, ujar Ibrahim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *