Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan saat ini kementeriannya akan berfokus pada beberapa komoditas. Ia mengaku sudah meminta jajaran Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi padi dan jagung sebagai komoditas strategis nasional.
"Programnya fokus pada komoditas beras dan jagung. Karena itu saya minta agar membuat akselerasi sehingga dalam waktu dekat kita bisa swasembada," kata Amran, Jumat, 27 Oktober 2023.
Amran mengatakan hal pertama yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian adalah menkonsolidasikan jajarannya supaya bergerak cepat dan maksimal. Dia mengaku ingin swasembada bisa dilakukan pada semua komoditas, termasuk peternakan, gula, padi, dan jagung.
"Jadi sekali lagi, kami harus meletakkan pondasinya dengan baik untuk memudahkan kerja-kerja Menteri berikutnya," jelasnya.
Sementara itu, pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan Kementerian Pertanian memang perlu memilah dan memilih komoditas prioritas. Menurutnya, hal ini penting karena selain keterbatasan waktu juga keterbatasan anggaran.
"Tidak bisa pemerintah ingin mengerjakan dan meraih semua tapi tidak fokus dan anggaran tercecer. Akhirnya, hasilnya tidak kelihatan atau tidak signifikan," ucap Khudori kepada Tempo, Rabu, 25 Oktober 2023.
Swasembada misalnya, Khudori menegaskan target itu harus dipetakan ulang. Artinya, perlu dipilah mana yang realistis dalam segala aspek dan mana yang tidak. Jangan sampai, tuturnya, terulang lagi swasembada kedelai dan daging sapi yang dicanangkan berulangkali sejak puluhan tahun lalu tetapi pencapaiannya malah menjauh dari target.
Apabila Indonesia tidak memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, Khudori menyarankan agar Kementerian Pertanian untuk tidak memaksakan swasembada. Termasuk swasembada bawang putih.
"Itu hanya akan indah di atas kertas. Tapi ompong di eksekusi hingga hasilnya amat mengecewakan," kata dia.